Presiden: 70 Tahun Indonesia Berhasil Jaga Toleransi
Theresia Karo Karo Official Writer
Presiden Joko Widodo kembali menekankan semangat toleransi dalam kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini diungkapkannya saat membuka pertemuan dengan para tokoh lintas agama di Istana Negara di Jakarta, kemarin sore (23/7).
Dilansir dari Antaranews, Jokowi mengatakan, “Saya sering menyampaikan bahwa negara kita ini beragam dan dalam kebinnekaan itu sampai saat ini kita bisa bersatu, bisa rukun, bisa saling toleransi, menghormati, dan menghargai.”
Pemeliharaan toleransi ini perannya sangat vital, mengingat masyarakat Indonesia yang terdiri atas ragam agama, suku, budaya, dan ras. Menurutnya, hal ini bisa terwujud bila semua pihak ikut berperan dalam menjaga toleransi.
“Peran bapak ibu sebagai ulama dan tokoh agama sangat menentukan sekali memberikan nasihat dan wejangan kepada yang di bawah agar grassroot bisa menjadi dingin dan justru tidak memanaskan suasana,” imbau Jokowi.
Selanjutnya, Presiden juga mengungkapkan bahwa toleransi bukan hal asing bagi bangsa Indonesia. “Seperti di depan saya sampaikan, 70 tahun kita berhasil menyelaraskan kehidupan bersama dan kita harap ke depan kita terus maju bijak, agar masyarakat tidak terprovokasi untuk hal-hal yang kecil bisa kita padamkan,” jelasnya.
Meskipun tidak secara khusus membahas insiden di Tolikara, namun dalam kesempatan itu Jokowi dengan tegas mengungkapkan pentingnya menjalin komunikasi yang baik. Sehingga gesekan kecil sekalipun bisa dihindari dan tidak terjadi konflik antar pihak yang berkepentingan.
“Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa apa yang terjadi di Tolikara seharusnya tidak terjadi kalau komunikasi kita baik dan silaturahmi kita ini baik. Sehingga kejadian bisa berbicara dan komunikasi terlebih dahulu. Saya kira tidak ada kata terlambat sehingga tidak ada gesekan kecil dan lebih baik,” papar Jokowi.
Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan pihak Kepolisian. Informasi terbaru dari Kapolda Papua Irjen Yotje Mende menyebutkan bahwa pihaknya telah mengamankan dua tersangka kerusuhan Tolikara, kemarin (23/7).
Keduanya diketahui merupakan warga lokal Tolikara. Polda Papua menetapkan keduanya sebagai tersangka karena dianggap berperan sebagai provokator atau yang menggerakkan massa untuk melakukan penyerangan.
Sumber : Antaranews/CnnIndonesia.com by tk
Halaman :
1